Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Yusak Lenati: Masyarakat Oelnasi Ibarat Tikus Mati di Lumbung Padi

Melkianus Bety Ketua RT 09 RW 04 dusun 3 Kedesaan Oelnasi saat menunjuk Bak air kepada Media ini. Bak air lengkap dengan instalasi pipa sejak Bendungan Tilong dibangun, namun hingga saat ini tidak pernah diisi air. DI manakah Pemerintah ?

Oelnasi, flobamora-spot.com – Bendungan Tilong yang dibangun Balai Sungai NTT awal tahun 2. 000 merupakan Potensi Sumber Daya Pembangunan yang patut dikembangkan untuk kemaslahatan banyak orang. Selama ini hanya air yang bisa dimanfaatkan, itupun bukan untuk masyarakat Oelnasi. Bendungan yang berada di Kedesaan Oelnasi Kecamatan Kupang Tengah itu justru dialihkan ke Tulun Desa Baumata Kecamatan taebenu, untuk kepentingan masyarakat Kota Kupang.

Lantas bagaimana dengan Pariwisatanya ? Kalau yang itu tidak tidak perlu disebut karena hal itu tidak mungkin mengingat Bendungan Tilong masih di bawah kendali Balai Sungai NTT.
Kepala Desa Oelnasi, Yusak Lenati kepada Media ini mengeluhkan sulitnya masyarakat Desa Oelnasi mengakses air bersih meski tinggal di bibir bendungan Tilong.
“Kami ini ibarat tikus mati di atas Lumbung padi. kami tinggal di bibir Bendungan tapi tidak dapat satu tetes air Tilong”, ujar Lenati Jumat (24/5/2019)
Menurut Yusak, masih ada tarik ulur kepentingan antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten akibatnya masyarakat sekitar yang jadi korban, padahal sudah ada bak Penampung yang dibangun di wilayah Desa Oelnasi namun hingga saat ini tidak pernah diisi air dari bendungan Tilong.
“Semua sudah terpasang. Bak, Pipa tapi kita tidak dapat air”, Katanya lirih.

Bendungan Tilong, bisa jadi Oebyek wisata yang menarik jika dikembangkan oleh Pemerintah desa Oelnasi. Mungkinkah ?

Dia menyatakan kecewa karena Air dari bendungan Tilong justru diberikan kepada warga Kota Kupang melalui Reservoir yang dibangun di Tulun Desa Baumata.
“Kita Komunikasi dengan orang Kabupaten juga mereka tolak kembali ke Provinsi katanya belum serahkan ke Kabupaten. Kita baribut dengan pak Bupati soal air bersih mereka mau perhatikan tapi tidak bisa”, katanya lagi.
Dia menambahkan, selain kesulitan mendapatkan air bersih Pemerintah Desa Oelnasi juga tidak bisa mengelola Pariwisata di Bendungan Tilong.
“Kita rencana mau buat pariwisata. Kita bangun fasilitas apa di situ, atau pasar setiap hari Minggu tapi kita harus dekati orang propinsi dulu kalo diijinkan kita buat. Coba ini diurus oleh Kabupaten ok”, tegasnya.
Ia mengemukakan, di sekitar Obyek Wisata Bendungan Tilong ada Jembatan Putih, obyek wisata lain yang berada 300 meter dari bendungan Tilong, yang sudah dikenal di mana-mana namun tidak bisa dibangun fasilitas apapun untuk menambah daya tarik.
“Kita tidak bisa buat apa-apa karena status bendungan yang masih di tangan pemerintah. Kita mau tata lebih menarik lewat Bumdes tidak mungkin. Kami berharap lewat bapa (wartawan flobamora-spot.com) untuk menyuarakan ini”, ungkapnya.
Wakil Bupati Kupang Jery Manafe yang hendak dikonfirmasi siang tadi, belum berhasil karena sedang berada di luar daerah.

  • Bagikan