Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Gubernur NTT Buka Puasa Bersama Menejemen Metro TV


Jakarta, flobamora-spot.com – Di sela-sela mengikuti Kegiatan Musrenbangnas di Jakarta, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat berkesempatan Berbuka Puasa bersama Menejemen Metro TV. Buka Puasa dihelat di Hotel Borobudur Kamis (9/5/2019).

Hadir pada kesempatan itu seluruh Tokoh Bisnis Indonesia Tomy Winata, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Direktur Pemberitaan sekaligus Pemimpin Redaksi Metro TV  Don Bosco Selamun, Para Wartawan, Presenter, Kameraman danseluruh staf Metro TV, juga Karo Humas dan Protokol Setda NTT Dr. Jelamu Ardu Marius.

Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Dr. Jelamu Ardu Marius dalam Akun Facebooknya @Marius Jelamu dan live report dengan Radio Tirilolok Kupang Jumat (10/5) menginformasikan bahwa Gubernur NTT Viktoe  Bungtilu Laiskodat ketika itu memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua Menejemen Metro TV yang telah hadir secara profesional sebagai lembaga penyiaran publik dalam mendidik bangsa dengan program pendidikan, tujuan, faktual, transparan dan bertanggung jawab.

“Metro TV sebagai salah satu stasiun televisi nasional yang kredibel telah memposisikan dirinya sebagai lembaga penyiaran publik yang mampu memberikan penjelasan objektif yang rasional, ilmiah untuk publik di tengah-tengah serangan informasi yang cenderung menyimpang. Metro tv muncul begitu mempesona dan menyediakan informasi publik yang transparan, objektif, dan faktual dengan menegakkan aturan jurnalistik yang benar”, tulis Dr Jelamu.

Pada kesempatan ini Gubernur Viktor juga menyampaikan idenya bahwa siswa SD di Indonesia tidak akan lagi diajarkan oleh guru-guru yang berpendidikan rendah. ” Harap tinjau dan diskusikan sehingga siswa SD  akan diajarkan oleh doktor di bidang pendidikan, psikologi, pedagogi atau ilmu pendukung lainnya. Ini adalah ide-ide kami dari Nusa Tenggara Timur. Kami berharap kedepannya anak-anak kami yang baru saja masuk SD akan diajarkan oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi. Kami memperkuat kualitas pendidikan kami dari SD”, ungkap Laiskodat

Gubernur Viktor juga berterima kasih kepada metro tv karena benar-benar melindungi negara Kesatuan  Republik Indonesia (NKRI) dan heterogenitas indonesia sebagai ibukota kita untuk membangun bangsa yang maju.

Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, Direktur Pemberitaan sekaligus Pemimpin Redaksi Metro  METRO TV, Don Bosco Selamün dan Konglomerat terkenal di Era Soeharto Tommy Winatha. Dalam sambutannya mengapresiasi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai Professor Politik.

“Kami berterima kasih kepada profesor politik kami yang hadir Mr. Viktor Bungtilu Laiskodat Gubernur Nusa Tenggara Timur”, kata Gubernur Sulawesi Tenggara, ali mazi dalam pidatonya.

Lebih jauh Karo Humas Provinsi NTT Dr Marius mengatakan, Gubernur NTT bersama para bupati se-NTT juga berkesempatan mengunjungi Anjungan Nusa Tenggara Timur di TMII pada Kamis (9/5) untuk melihat dari dekat kondisi terakhir anjungan tempat NTT melakukan berbagai promosi di Jakarta.

“Kehadiran Anjungan ini benar-benar mewakili NTT di Jakarta karena itu Gubernur Viktor mengharapkan ke depan anjungan NTT menjadi pusat Marketing, Promosi, Pusat Bisnis NTT”, kata Jelamu.

Kepala Badan Perwakilan NTT di Jakarta Viktor Manek yang diwawancarai Karo Humas mengapresiasi kehadiran Gubernur dan seluruh Bupati Walikota se-NTT ke Anjungan NTT di TMII. “Di sana Gubernur dan Para Bupati dapat melihat seluruh fasilitas yang tersedia. Ada Rumah Adat Ende, Sumba, Ngada, Rote, Alor, di pintu masuk ada tiga Rumah adat Belu, TTU, dan TTS. Dari strukturnya, namanya rumah adat tapi belum menampilkan relif dan corak sebagaimana Rumah adatdi NTT”, jelasnya.

Ketika disinggung oleh Karo Humas mengenai Keinginan Gubernur untuk menjadikan Anjungan NTT menjadi pusat Marketing dan lokasi Promosi berbagai potensi NTT Viktor mengatakan, fungsi anjungan itu harus dioptimalkan menjadi pusat Informasi, Promosi dan pusat Bisnis.

“Kami sedang merancang ulang anjungan itu sebagai one stop Shopping dan untuk mewujudkan itu kami sudah mengundang seluruh Diaspora NTT di Jakarta untuk merumuskan bagaimana mendisain ulang Anjungan NTT untuk kepentingan NTT ke depan”, ujar Manek.

  • Bagikan