Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Gubernur dan Bupati Se-NTT Bicara Program Kelor di Jakarta

Gubernur dan Para Bupati diskusi Kelor di Jakarta


Jakarta, flobamora-spot.com – Bicara Program Kelor seolah tidak mengenal waktu dan tempat. Di mana pun dan dengan siapapun Gubernur selalu berdiskusi tentang salah satu Program unggulan Gubernur Viktor Laiskodat dan Wakil Gubernur Yosep Nae Soi itu. Salah satu Moment yang dimanfaatkan Gubernur adalah waktu kosong sebelum Musyarawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta digelar.

“Tadi Malam di Hotel Borobudur, Gubernur dan Bupati Walikota se- NTT mengadakan Pertemuan untuk memabahas Program Kelor di NTT, berdiskusi  tentang komoditas lokal yang ia tau sangat kaya di Nusa Tenggara Timur. Gubernur NTT mendorong masyarakat untuk menanam Kelor yang satu saat akan menjadi bahan baku Pabrik Sabun, Kosmetik, Shampo. Inilah yang diinginkan Gubernur agar kelor di masa mendatang menjadi tuan di rumahnya sendiri”, jelas Karo Humas dan protocol Setda NTT Dr. Jelamu Ardu Marius dalam live report dengan Radio Tirilolok Kamis  (9/5/2019).

Menurut Marius, Gubernur Viktor mendorong Bupati Walikota Se- NTT untuk mengembangkan produk-prodk ekonom yang ada di wilayah masing-masing, sehingga tidak bergantung pada produk luar seperti yang terjadi selama ini.

“NTT sangat kaya dengan Kopi,  Vanili, Coklat, Jahe, cengkeh, Mente dan Gubernur mengharapkan agar produk lokal ini dipasarkan secara luas di NTT dan akan dibentuk masyarakat Ekonomi NTT dimana hubungan antar Kabupaten di Nusa Tenggara Timur akan ditingkatkan sehingga tidak hanya dipusatkan antara Provinsi NTT dengan Provinsi lain tetapi Gubernur mengharapkan agar kerjasama antar Kabupaten benar-benar berjalan dengan baik, sehingga ekonomi NTT benar-benar dikendalikan oleh masyarakat NTT”, urai  Ketua  Ikatan Sarjana KatolikIndonesia Cabang  NTT ini.

Ia menambahkan, Gubernur menginginkan NTT tidak hanya mengharapkan pasar dari luar NTT tetapi pasar di dalam Wilayah NTT harus  hidup. “Jumlah penduduk 5, 6 juta orang ini merupakan pasar yang besar untuk pengembangan ekonomi lokal di Nusa Tenggara Timur”, jelas Ketua Komite SMAK Giovani ini.

Mengenai Musrenbangnas yang sedang berlangsung di Hotel Shangrilla Jakarta, Marius melaporkan, Gubernur ketika itu sangat mengharapkan terintegrasinya Program – program Pusat, Provinsi dan Kabuapten Kota terencana dengan baik.

“Karena itulah Gubernur Viktor mendorong Bupati Walikota di NTT untuk bisa berkoordinasi secara ketat dengan pimpinan OPD, dengan masyarakat di daerahnya  mendorong berbagai program dalam rangka mempercepat penurunan angka kemiskinan di NTT”, pungkasnya.

  • Bagikan