Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Rindu Meneguk ‘Anggur Merah’ dalam Testimoni ‘Perak’ MS-Emi

Ngada flobamora-spot.com –  Cerita tentang program Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera (Anggur Merah), belum berakhir. Tahun ini, program tersebut dihentikan. Namun hasil evaluasi Tim Universitas Brawijaya Malang mengatakan, Anggur Merah adalah program terbaik Provinsi NTT yang harus dilanjutkan.

Disaat seperti itu, 3270 Desa di NTT kehilangan anggaran senilai Rp 250 juta untuk membangun desa. Jutaan masyarakat NTT khususnya ekonomi kecil, begitu merasa kehilangan. Harapan satu- satunya, Program Anggur Merah kembali lagi. Harapan itu, tergantung pada siapa yang akan menjadi gubernur dan wakil gubernur NTT.

“Kita harap Anggur Merah ada lagi. Kita yang ekonomi kecil begini, butuh Anggur Merah. Dan selama ini sangat membantu. Tapi tergantung siapa gubernur. Kalau Pak Marianus Sae yang jadi gubernur, saya yakin Anggur Merah ada lagi. Ini mirip dengan program ‘Perak’ MS di Ngada,” ungkap Ety Kermay warga Desa Lengkosambi Riung, Kabupaten Ngada.

Rekaman LembataNews.com, dari semua Cagub dan Cawagub NTT, hanya Cagub Marianus Sae yang telah membuktikan membangun masyarakat Ngada melalui Program pemberdayaan ekonomi rakyat (Perak).

Perak merupakan program strategis Bupati Ngada Marianus Sae dalam upaya mengentaskan kemiskinan masyarakat Ngada, hingga Ngada mampu keluar dari status daerah tertinggal.

Salah satu program wujud nyata ‘Perak’ adalah memberikan bantuan bibit ternak sapi, kambing dan babi kepada keluarga miskin. Dan ini sudah terbukti pada masyarakat Ngada.

Ini Kata Mereka Tentang ‘Perak’

Moses Nampar Desa Rawangkalo mengatakan, anak sapi yang diterimanya dalam Program ‘Perak’ telah tiga kali beranak dan sudah dijual untuk membantu biaya pendidikan dua putranya dari bangku SLTA dan membiayai putrinya kuliah di Makasar.

Abdul Wahab Desa Sambinasi mengatakan, bibit kambing yang diterimanya sudah berkembang menjadi 17 ekor. Di mana empat ekor telah dijual untuk membantu menyelesaian sekolah tinggi kebidanan putrinya.

Ety Kermay Desa Lengkosambi mengatakan, Kambing miliknya saat ini sudah berjumlah 28 ekor. Belasan ekor lainnya sudah dijual untuk membangun rumah dan biaya sekolah anak- anaknya.

Tidak hanya itu, Marianus Sae saat menjadi Bupati Ngada, sangat konsentrasi dengan masalah infrastruktur, seperti jalan, jembatan, listrik dan air bersih di desa-desa. Dan hasilnya luar biasa. Semua daerah yang selama ini terisolasi telah mudah didatangi oleh siapa saja, karena akses jalan menuju desa telah dibuka, diperlebar dan di hotmix.

Dan jika dicermati, ‘Anggur Merah’ dan ‘Perak’ memiliki satu tujuan yang sama, untuk mensejahterakan rakyat NTT.

“Perak dan Anggur Merah berbeda nama tapi tujuannya sama. Jika MS-Emi terpilih jadi gubernur dan wakil gubernur, kita akan lanjutkan program Anggur Merah, untuk rakyat sejahtera,” ungkap calon gubernur NTT Marianus Sae.

“Jika kampung maju, maka desa pun maju. Selanjutnya jika kecamatan maju maka kabupaten pasti maju, begitupun provinsi dan negara ini pasti maju,” pungkas Marianus.

Selain itu, beberapa warga Ngada di wilayah Jerebuu dan Ngedukelu menceritakan, ada beberapa desa di Ngada, sebelumnya sangat miskin dan memprihatinkan. Tetapi berkat perhatian Marianus Sae, wajah kampung itu telah berubah drastis.

“Sekarang jalan sudah hotmix, jaringan listrik dan air telah sampai ke rumah-rumah warga. Irigasi, fasilitas pendidikan dan kesehatan telah memadai. Itu karena Marianus. Mungkin ada yang belum sempurna dibuatnya, kami maklumi,” ungkap Ius, Megor dan beberapa warga lainnya.

(Gishela)

Editor By:

Alvin Lamaberaf/Lembatanews.com

 

  • Bagikan