Kupang Smart City, ASN Absen Online

  • Bagikan

Kupang, flobamora-spot.com – Kota Kupang sebagai Ibu Kota Provinsi NTT merupakan satu dari 100 kota di nusantara yang telah ditetapkan sebagai Kota smart city. Demi terwujudnya smart city, pemerintah Kota Kupang akan menerapkan sistem absensi online bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Kupang. Menuju ke sana, pemerintah Kota Kupang menyiapkan seluruh ASN dengan melakukan sosialisasi penerapan daftar hadir online lingkup pemerintahan Kota Kupang di Aula Rumah Jabatan Walikota Kupang, Selasa (2/4).
Asisten III Sekda Kota Kupang, Ir. Thomas Jansen Ga, ketika membuka kegiatan sosialisasi tersebut menuturkan, dalam rangka mewujudkan Kota Kupang sebagai salah satu kota smart city, maka tingkat kedisplinan ASN harus pula diwujudkan. Salah satunya melalui daftar hadir online.
“Memang ini salah satu komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan ASN kita sebagai ASN yang betul-betul produktif dalam rangka melaksanakan program pemerintah kota ini,” katanya.
Ia juga mengatakan, sebagai smart city, persaingan daerah kota, kabupaten di Indonesia semakin tinggi. Semua bersaing dalam meningkatkan sistem kerja inovatif yang lebih efektif dan efesien dalam penyelenggaraan pemerintahan.
“Saya kira ini salah satu upaya dari pak wali untuk bagaimana kita lebih disiplin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita,” tutur Thomas Ga.
Sementara itu, Ahmad Imansyah, dalam materi yang disampaikannya menyebutkan, Kota Kupang seharusnya bangga bila menerapkan sistem absensi online. Pasalnya kota julukan smart city di Jawa pun belum memerlakukan sistem tersebut.
Ia juga menjelaskan bahwa esensi dari penggunaan absensi online ini bukan sesuatu yang sengaja dibangga-banggakan.
“Target dari penggunaan sistem absensi online ini adalah peningkatan disiplin. Karena Kota Kupang tak akan mencetak prestasi kalau kinerja pegawai ASN atau honorernya menurun,” tegas Ahmad.
Ahmad menjelaskan, sistem absensi online ini nantinya akan menggunakan dua sistem, yaitu sistem android dan sistem fingerprint. Tujuan menggunakan dua sistem yaitu untuk menghindari problem seperti jaringan dan bencana. Kalau sistem android mengalami problem, maka bisa diberlakukan sistem fingerprint. Keduanya terintegrasi dalam satu aplikasi.
“Kedua sistem itu nanti akan masuk dalam satu aplikasi. Dari aplikasi itulah yang akan diolah datanya. Sehingga secara otomatis absensinya akan terhitung. Namun khusus untuk aplikasi android, bisa mendeteksi aktifitas tugas bapak ibu. Misalnya, mampir di warung kopi saat jam tugas, nantinya akan ketahuan,” jelasnya.
Ia juga menuturkan, nantinya ada aplikasi pengembangan yang disebut aplikasi kepegawaian. Aplikasi tersebut sementara diproses untuk registrasinya.
“Nantinya untuk ASN, registrasinya menggunakan NIP (Nomor Induk Pegawai), sementara untuk honorer menggunakan nomor induk yang akan diberi oleh BKD (Badan Kepagaiwaian Daerah),” jelas Ahmad.
Ia menyampaikan bahwa, dalam aplikasi tersebut terdapat menu-menu kepagaiwaian, absensi dan rekab bulanan.
“Jadi, semua yang bapak ibu lakukan bisa diketahui. Misalnya, bapak ibu absen di luar area yang radius aplikasinya ratusan meter. Sementara bapak ibu absennya di luar area tersebut. Maka akan terdeteksi kalau bapak ubu belum absen, karena berada di luar area,” kata Ahmad.
Ia juga munuturkan, absen dengan sistem online ini bukan barang baru di Indonesia. Karena perusahaan-perusahaan besar di Indonesia sudah menerapkannya untuk peningkatan kinerja pegawai.
“Absensi online ini sudah diterapkan di perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Tapi belum diterapkan di pemerintahan. Jadi Kota Kupang, kota yang pertama,” kata Ahmad.
Kegiatan sosialisasi penerapan daftar hadir online ini dihadiri oleh para ASN diantanya dinas Kominfo, para Kabag dari berbagai dinas di Kota Kupang, juga para Camat dan Lurah sekota Kupang.

  • Bagikan