Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Julie Laiskodat: Saya Tampilkan Wajah NTT Dalam Indonesia Fashion Week

Ketua Dekranasda NTT Ibunda Julie Laiskodat, Kadis Pariwisata NTT Wayan Dharmawa, dua desainer Nasional di antara para Model NTT

Kupang, flobamora-spot.com – LeVico. Itulah nama Butiq ternama dan berkelas Nasional dan Internasional, milik Istri Gubernur NTT Julie Sutrisno laiskodat.  Julie Laiskodat rela melepaskannya sejenak nama besar perusahaan Butiq itu  dalam Indonesia Fashion Week (IFW) 2019, demi  cintanya  kepada Kain Tenun NTT.

“IFW  pada 27 – 31 Maret 2019 di Jakarta kita harus ikut. Saya punya LeVico Boutiq di Jakarta sudah lima tahun  mengikuti Ajang ini dan dua ajang lainnya. 2019 saya tidak ikut lagi sebagai LeVico tetapi kali ini tampil sebagai NTT”, kata Julie Laiskodat disambut tepuk tangan ratusan Wartawan dan peserta yang hadir dalam sebuah Konfrensi Pers di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreativ NTT Jumat, (22/3/2019).

Kehadiran NTT dalam IFW sangat positif dalam meningkatkan nilai jual kain tenun NTT ke pentas Nasional dan Internasional. “Karena di sana ada Media Nasional dan Internasional  hadir dari berbagai Negara. Saya ingin dunia tau tenun ikat NTT”, papar Putri Konglomerat Tomy Winata itu.

Ibunda Julie Laiskodat menandantangani pengresmian Pusat Informasi pariwisata di Dinas pariwisata NTT

Menurut dia, kali ini tidak hanya tenunannya, tetapi disainer lokal berasal dari NTT juga diberdayakan. “Awalnya tidak PD (Pecaya diri) namun setelah kita jelaskan ini kesempatan mereka mau. Ada Disainer Nasional dan Internasional, Mas Musa Widiyatmodjo dkk ilmunya bisa diturunkan ke disainer lokal. SDM Lokal kita tidak kalah”, ujarnya.

Julie menegaskan, demi NTT ia rela membayar panggung IFW untuk penampilan anak-anak NTT selama 1 jam. “Nanti akan show tunggal selama 1 jam. Modelnya juga yang belum pernah tampil. Satu jam mereka akan tampilkan 108 baju dari 22 kabupaten Kota masing-masing 3 baju. Maksud saya agar tenunan NTT terkenal dan pangsa pasar terbuka hingga ke Internasional, karena kendala besar yang dihadapi selama ini adalah pasar”, tegasnya.

Ia meminta, Media ikut mendorong upaya Dekranasda dalam memperkenalkan kain tenun NTT. “Promosi Pariwisata oleh media sangat penting. Desainer sebagus apapun kalo tidak dipromosikan oleh Media maka tidak akan terkenal dan punya nilai jual”, tandasnya.

salah satu Modelsedang memperagakan kain tenun NTT usai Konfrensi pers

Sementara itu Kadis Pariwisata dan ekonomi Kreativ Provinsi NTT Wayan Darmawa mengatakan, dengan kehadiran NTT dalam IFW maka Pasar pariwisata semakin luas. “Kita sudah punya satu lagi festival baru yakni Festival Sarung tenun yang digelar awal Maret 2019 dan saya yakin tahun depan menjadi even pariwisata. Kita akan terus bekerjasama dengan Dekranasda NTT dan bergandengan tangan mengembangkan pariwisata di NTT”, ungkapnya.

Handy Hartono, Disainer Internasional yang hadir pada Konfrensi Per situ mengatakan, ia sangat terbantu setelah bertemu Julie Laiskodat. “Semua impian saya terwujud karena beliau membantu saya”, ujarnya sambil menangis tangis.

“ Dan saya saat ini gencar mempromosikan kain tenun NTT. Ada yang bilang panas. Waktu di London saya diwawancara BBC dan saya bilang, kain tenun NTT tidak panas. Tahun ini kami ke Milan sebagai NTT bukan LeVico”, tambahnya lagi.

  • Bagikan