Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Tarian Tradisional Lego – Lego Tandai Pelantikan Bupati – Wakil Bupati Alor

bupati Alor sedang Lego-lego

Kupang, flobamora-spot.com – Amon Jobo – Imran Duru hari ini Minggu (17/3) resmi menjadi Bupati dan Wakil Bupati Alor setelah dilantik Gubernur atas Pemerintah Pusat. Pelantikan berlangsung di Gedung Sasando / Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur dihadiri ratusan Pejabat baik di tingkat Provinsi maupun Pejabat dari Kabupaten Alor.

Pelantikan dimulai pukul 09.00 meski undangan yang diterima Media pukul 10.00. Usai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati disusul pelantikan Istri Bupati Beth Isyiana Djobo sebagai Ketua PKK dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kabupaten Alor oleh Ketua PKK dan Ketua DEKRANASDA Provinsi NTT Yulie Sutrisno Laiskodat.

Bupati Alor Amon Djobo yang dicegat Wartawan usai menerima ucapan Selamat tidak satu katapun keluar dari bibirnya. “Sayq dan pak Wakil ditunggu Gubernur. Sebentar nanti saya omong di bawah”, ujar Bupati Alor Amon Djobo sambil berlalu.

Wartawan lalu turun ke lantai 2 Gedung Sasando untuk makan siang sambil menunggu Bupati. Beberapa saat kemudian Bupati Amon Djobo dan Wakil Bupati Imran Duru keluar dari ruang resepsi. Lagi-lagi wartawan tidak bisa mendapat kesempatan untuk wawancara karena keduanya langsung diarahkan protokol untuk bergabung dengan para pendukungnya yang sedang menari Lego-lego di depan gedung Sasando.

Bupati dan Wakil Buati larut dalam tarian bersama rakyatnya. Setelah menari bersama rakyat sekitar 20 menit orang nomor satu dan dua itu langsung menuju Ball Room Grand Mutiara untuk merayakan syukuran bersama ribuan pendukungnya.

Tentang Lego-Lego

Tarian adat kerap memiliki pesan pesan dan makna yang luhur. salah satunya ada pada tari LEGO-LEGO dari KABUPATEN ALOR ,NUSA TENGGARA TIMUR [NTT]. Tarian ini ditunjukan untuk mengajak masyarakat bersatu membangun kampung dan negeri.

Pada masing masing kawasan di kabupaten Alor terdapat gaya tari dan nyanyian yang berbeda beda , namun formasainya tetap sama, yakni lingkaran. Masing – masing nyanyian dan pantun yang diungkapkan saat menari, memiliki arti serta harapan yang berbeda beda.

Beberapa literatur menyatakan bahawa tarian ini sempat menjadi tari perang. Sekarang tarian ini lebih sering digunakan untuk menyambut tamu.

Tamu disambut oleh masyarakat yang dituakan, lalu diajak menuju sebuah pohon BESAR yang rindang, dengan beberapa warga perempuan yang berpegangan tangan mengelilingi pohon. Tamu dipersilahkan untuk ikut serta dalam tarian tersebut. dengan gerakan kaki yang diatur sedemikian rupa, penari akan bergerak mengitari pohon.

Pada saat yang sama sirih pinang dan minuman ditawarkan. Gerakan kaki dan nyanyian, di masing masing daerah bisa saja berbeda, namun bentuk formasi lingkaran dan komponen tradisional lainya tetap sama.

Didalam lingkaran , ada 3 lelaki yang memiliki tugas berbeda. ada pemukul gong yang nadanya akan digunakan untuk menghitung langkah penari, kemudian ada seorang lelaki yang bernyanyi sekaligus mengucapkan pantun, dan seorang lagi bertugas membagikan sirih pinang serta minuman.

Selain menjadi identitas setiap suku, tarian ini menjadi salah satu identitas pemersatu masyarakat alor yang punya mimpi agar masyarakat dan pendatang terus bersatu membangun kampung serta negeri.



  • Bagikan