Karo Humas Minta Mahasiswa Indonesia Di Swiss Dukung Program Gubernur NTT

  • Bagikan


Minggu, 10 Maret 2019

Laporan: yasintus fahik

Kupang, flobamora-spot.com – Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol (Humaspro) Setda NTT merupakan corong Pemerintah yang dapat melakukan berbagai hal dalam mendukung program-program Pemerintah. Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat pada Mutasi Eselon II menunjuk Dr. Jelamu Ardu Marius menjadi Karo Humas. Meski turun Eselon namun Dr Marius menjalankan tugas dengan enjoy.

Seperti biasa mantan Frater ini selalu membuat terobosan-terobosan dalam mendorong Pariwisata di Nusa Tenggara Timur yang telah ditetapkan sebagai pengerak utama berbagai program Victory – Joss.

Sabtu Malam (9/3/2019) Karo Humas melakukan Wawancara dan Diskusi Internasional secara serentak tentang Indonesia pada umumnya dan Nusa Tenggara Timur khususnya di Radio Tirilolok Suara Verbum Kupang menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia dengan beberapa narasumber antara lain Filip Ristehi di Eropa (Swizerland) yang mendalami ” International Hotel and Events Management, Stefan Voda asal Rumania( Eropa Timur) yang mendalami ” International Hotel and Tourism”, Michael Tamara, asal Kupang yang sedang mendalami ” International Tourism and Event Management”, Nadia asal Tangerang yang sedang mendalami ” International Hotel and Tourism”. Keempatnya sedang menyelesaikan pendidikan di IMI, International Management Institut Luzern Switzerland.

Selain Mahasiswa Swiss, dari Melbourne Australia bergabung Pater Bone Buahendri asal Manggarai, seorang Misionaris SVD yang berkarya di sana dan dari Ende bergabung pula Ibu Julie Sutrisno Lasikodat. Ikut mendengar secara pasif Pater Agus Seran di Missisipi Amerika Serikat, pater Stanley di Chicago AS dan ratusan misionaris lain di berbagai negara.

Karo Humas dan protokol Provinsi NTT Dr Jelamu Ardu marius mengatakan, Dengan kemajuan teknologi digital dalam hitungan detik kita membawa NTT ke pentas dunia, dan membawa dunia ke NTT. Perbedaan waktu antara Eropa, Indonesia, Amerika Serikat dan Australia ini tidak menjadi halangan tatkala sebuah kegiatan penting berlangsung.

“Kalo upaya saya pertama disertasi saya mengenai Tourisme Indonesia jadi saya membahas tentang Development Tourisme di Indonesia. Saya memperkenalkan Indonesia ke teman-teman Mahasiswa di Swiss dengan cara mengenakan pakaian tenun NTT di setiap acara baik kumpul-kumpul dengan KBRI di sini maupun di Kampus. saya katakan ini pakaian saya dari Indonesia. mereka tertarik”, ujar Michael Tamara asal Kupang menjawab karo Humas yang menanyakan upaya mempromosikan NTT kepada masyarakat dunia khususnya di Swiss.

Sementara itu Nadya asal Tangerang yang diminta Karo Humas untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia luar mengatakan, ia baru 3 Minggu berada di Swiss namun sering berbagai cerita tentang negara masing-masing dengan Mahasiswa dari berbagai negara yang menuntut ilmu di Swiss.

“Mungkin cerita tentang negara mereka seperti apa kalo saya sendiri bercerita bahwa Indonesia itu sangat kaya, Indah. Kalo anda mau datang ke Jogya bisa menyaksikan Candi Borobudur, kalo ke NTT bisa menyaksikan Komodo di Manggarai Barat. Ke Bali bisa melihat pantai yang indah. Saya nggak cuman cerita tetapi menunjukkan video-video tentang Indonesia dan mereka tertarik”, ujar Nadya.

Filip Ristehi dari Eropa (Swizerland) yang mendalami ” International Hotel and Events Management dan Stefan Voda asal Rumania( Eropa Timur) yang ditanyai Karo Humas mengaku senang dengan Indonesia dan lebih khusus lagi NTT. Mereka berjanji satu saat akan datang ke NTT bersama Michael dan Nadya.

Pastor Bone Buahendri, Misionarist SVD yang berada di Australia tidak ketinggalan mengikuti Dialog Internasional itu. “Saya sering mempromosikan Komodo di Taman nasional Komodo, Kelimutu, Riung, Sumba. Juga tenun ikat, kopi flores, atraksi-atraksi budaya kita yang kaya seperti Caci di Manggarai, Tarian Timor itu yang orang mau lihat belum diperkenalkan. Seni tari itu penting. itu banyak cerita di Australia gitu”, ujar Pastor yang sudah 20 tahun di Australia itu.

Ketua Dekranasda Provinsi NTT Julie Sutrisno Laiskodat yang bergabung dari Ende mengatakan, NTT sangat kaya dengan berbagai potensi Pariwisata.

“Kita memiliki 21 Kabupaten Kota dengan ciri khas sendiri. KIta sangat kaya yang pertama Alam kita, bukit gunung yang indah. Kedua budayanya. kita memiki tenun ikat yang beragam yang tidak dimiliki daerah lain. Kita sudah bergandengan tangan bersama 10.000 masyarakat Kota pada Festival Sarung tenun 2 Maret lalu. ketiga adalah Kita mempunyai Kopi yang luar biasa. kita tau kopi sangat dibutuhkan manusia baik nasional maupun internasional. Kita rencana mencanangkan Agrowisata di Flores”, urainya.

Pada akhir acara, Karo Humas Setda NTT Dr. Marius mengharapkan, NTT semakin dikenal di dunia luar sehingga satu waktu NTT bisa dikunjungi lebih banyak wisatawan Mancanegara.

  • Bagikan