Kamis, 07 Maret 2019
Laporan : yasintus fahik
Kupang, flobamora-spot.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur memiliki berbagai Program Inovasi dalam mendorong pembangunan di daerah ini antara lain, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan dan Kelautan dan Progam lainnya dan di atas semuanya Pariwisata menjadi Penggerak utama (Prime Mover) ekonomi Nusa Tenggara Timur, Sehingga dibutuhkan sinergitas antara program pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota untuk menjadikan Pariwiwsata sebagai sektor Kunci.
Untuk meningkatkan sinergitas tersebut Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan Rapat kerja bersama Badan perencana Pembangunan Daerah (BPPEDA) se-NTT.
“Kunci utama adalah bagaimana Sumber daya Manusia kekuatan para perencana di setiap Bappeda Kabupaten Kota Se-NTT untuk mendorong seluruh Program di NTT”, kata Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Dr Jelamu Ardu Marius dalam live report kepada Radio Tirilolok Rabu (6/3) dari Hotel Neo Aston Kota Kupang.
“Tanpa tersedianya Perencana (Disainer), di Provinsi dan Kabupaten Kota tentu apa yang diharapkan akan sulit, karena itulah Gubernur mengharapkan SDM para perencana yang kuat”, tambahnya lagi.
Menurut Marius, dalam rapat Kerja itu Gubernur menekankan NTT dengan visi besarnya “NTT Bangkit menuju NTT Sejahtera, hendaklah menjadi Goals bersama dari Provinsi maupun Kabupaten Kota.
“Karena itu, Kabupaten Kota harus bisa mengadatasi RPJMDnya dengan RPJMD Provinsi NTT yang menjadikan Pariwisata sebagai sector utama penggerak Ekonomi NTT tanpa meninggalkan, Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, perikanan dan kelautan untuk mendukung pengembangan Pariwisata di NTT”, urai Mantan Karo Ekonomi Setda provinsi NTT itu.
Lebih jauh ia menjelaskan, Gubernur mengharapkan para Kepala BPPEDA memiliki Kreativitas untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kota.
“sehingga Sektor pariwisata di NTT seperti Komodo di Labuan Bajo, Perburuan Ikan Paus secara tradisional di Lembata, Surving di Rote Ndao, Sumba sebagai Pulau terindah di dunia versi Majalah Focus di jerman. Semua kekayaan itu harus dilengkapi dengan Festival karena festival-festival itu akan membuka jalan bagi wisatawan domestic dan Mancanegara, datang ke NTT. Gubrnur menekankan festival harus didisain dengan baik sehingga mendatangkan nilai Ekonomi dan meningkatkan PAD”, jelas Mantan Kadis Pariwisata NTT itu.
Marius menambahkan, Gubernur telah menyatakan, ke depan akan ada kewajiban menggunakan tenun ikat daerah bagi ASN selama berkantor yaitu hari Rabu dan Jumat. ”Ini untuk menghargai kemampuan nenek moyang kita yang telah mewariskan tenun ikat dimana sebagai satu identias cultural yang dimiliki Nusa Tenggara Timur”, pungkasnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.