Senin, 25 Februari 2019
Laporan: yasintus fahik
Sumba Barat, flobamora-spot.com – Pemerintah Kabupaten Sumba Barat sejak Minggu malam hingga Senin pagi menggelar Tinju Tradisional melibatkan seluruh masyarakat Sumba. Dan pada malam ini hingga dini hari nanti dilakukan ritus penyambutan Nyale di pinggir pantai diikuti Pasola di Pantai dan di daratan. Hal menarik yang patut disimak dalam even ini adalah seluruh masyarakat yang hadir mengenakan kain adat.
“Dan di dalam seluruh rangkaian kegiatan Pasola seluruh masyarakat Sumba sejak beberapa hari ini hingga puncak acara Pasola tanggal 27 Februari di Sumba Barat mengenakan pakaian adat Sumba. Sangat Indah mempesona karena warna – warni pakaian adat Sumba dipakai secara massal oleh seluruh masyarakat mulai dari anak SD hingga Pejabat pemerintahan”, kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Dr. Jelamu Ardu Marius dalam laporannya Senin (25/2/2019) pukul 16.40 kepada pendengar Radio Tirilolok Kupang, NTT.
Menurut dia, bukan hanya Masyarakat Sumba tetapi seluruh tamu undangan hingga Gubernur NTT Viktor Bungtilu laiskodat mengenakan kain adat daerah, yang terkenal sebagai Pulau terindah di Dunia versi Majalah Vocus terbitan Jerman 2018 Silam.
“Bapak Gubernur dan kami semua juga mengenakan pakaian adat sejak kemarin saat kami diterima Bupati Sumba Barat”, kata Doktor Ekonomi itu.
Marius menjelaskan, Pemandangan indah di Sumba bisa dilakukan di daerah-daerah lain di seluruh NTT.
“Tentu saja ini bisa mendorong Pemerintah seluruh Nusa Tenggara Timur ketika diadakan festival – festival besar, untuk menggunakan pakaian adatnya masing-masing”, kata mantan Frater ini.
Cara ini kata dia, sangat ampuh untuk mempertahankan nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh para leluhur.
“Ini merupakan cara mempertahankan nilai-nilai luhur para pewaris budaya yakni nenek moyang kita”, ujarnya.
Kadis Pariwisata Provinsi NTT Wayan Darmawa mengatakan, kunjungan kerja Gubernur NTT ke Sumba merupakan upaya menguatkan komitmen Pemerintah provinsi untuk menggali potensi Pariwisata NTT lebih dalam.
“Salah satu contoh tadi pak Karo sudah sampaikan sejak awal kegiatan ini berlangsung, seluruh masyarakat dan kita semua mengenakan pakaian adat Sumba. Hal ini tentu sesuatu yang lain e bagaimana masyarakat mengikuti walaupun masih bersifat himbauan tentu ini menjadi modal dasar ke depan dalam mendorong pariwisata berbasis budaya dan komunitas”, urai Wayan.
Thalib, salah satu wisatawan domestik mengatakan, kekayaan budaya di Sumba sangat kental ditambah dengan keramah-tamahan masyarakat Sumba yang sudah menjadi ciri khas.
“Saya sudah lihat budaya, wisatanya sangat bagus bapa, keindahan Pulau Sumba sungguh mempesona”, kata dia.
Pada akhir laporannya Karo Humas NTT Dr. Jelamu Marius meminta masyarakat Sumba baik yang ada di Sumba maupun di luar Sumba untuk mempromosikan Keindahan pulau itu dan seluruh potensinya kepada orang lain.
“Kita harapkan mereka dapat menjadi Marketer untuk mempromosikan Sumba kepada dunia. Juga masyarakat daerah lain di 21 Kabupaten Kota lainnya untuk mempromosikan potensi wilayahnya masing-masing, sehingga diketahui dunia luar. Kita harus membawa dunia ke Flores, Sumba, Timor Alor dan Rote, Lembata dan dengan begitu kita juga membawa NTT ke luar”, Pungkasnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.