Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Astaga !! Kaum Disabilitas, Belum Dapat Sosialisasi Tahapan Pemilu

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT – Kaum disabilitas merupakan warga negara yang ikut menentukan masa depan bangsa. Namun apa jadinya jika informasi tentang Pemilihan Umum (Pemilu) belum mereka dapat.

“(Kaum) Disabilitas kami belum masuk karena jujur anggaran kami minim. Kami diminta untuk menelisik lagi segmen-segmen termasuk segmen pegiat internet. Tapi saya kira di kita punya daerah belum ada e kelompok pegiat internet. Yang khusus untuk kelola internet. Belum ada e. Untuk disabilitas itu kami sudah target itu ada dua lokasi. Dinas sosial dan di Taebenu. Ada perkumpulan mereka di situ”, kata Ketua KPUD Kabupaten Kupang Elyaser Lomi Rihi pada acàra Bincang santai terkait tahapan Pemilu 2024 dengan media cetak dan elektronik di Oelamasi Sabtu (25/11).

 

Meburut Ely, meski belum mendatangi kelompok disabilitas namun KPUD sangat menaruh perhatian.

 

“Khusus disabilitas ini kami beri perhatian. Ada sekitar 2.500 an kaum disabilitas. Sehingga dalam program kami ramah disabilitas ini Kami turun dari rumah ke rumah untuk bertemu mereka dan ini kami lakukan untuk menyampaikan tahapan pemilu kita”, tamba dia.

 

“Juga kami sampaikan kira-kira apa yang bisa kami bantu pada saat datang ke TPS. Regulasi kita itu memberikan ruang kepada mereka untuk menentukan Pendamping apalagi yang tidak bisa jalan atau yang buta.
Juga kami sampaikan pendamping itu bukan semata-mata tugas KPPS. KPPS hanya bertanya siapa yang mendampingi”, jelas dia.

 

Lebih penting dari itu semua kata dia, TPS harus bisa diakses kaum disabilitas.

 

“Dalam pembuatan TPS juga harus mudah diakses kaum disabilitas. Kita sudah sampaikan di mana TPS yang ada disabilitas. Artinya semua yang memiliki keterbatasan itu bisa masuk keluar. Termasuk kursi rodanya. Karena kita sudah tau oh di TPS ini ada disabilitas. Jadi TPS-TPS itu harus betul-betul aksesibilitas. Ramah disabilitas”, tegas dia.

 

Menurut dia, KPU akan menyasar kelompok lainnya sehingga tidak ada satu pihakpun yang tidak mendapat informasi tahapan Pemilu.

 

“Sebagaimana program KPU kami diminta untuk sosialisasi kepada perempuan, tokoh agama, disabilitas, tokoh masyarakat dan kalangan lainnya”, terang dia.

 

Pada kesempatan Ketua KPUD mengakui pentingnya kolaborasi dengan media.

 

“Kami bangun kominikasi. Karena media sangat penting dalam menyebarkan informasi KPU. Sangat membantu kami. Meminimalisir berita Hoax. Sehingga kami perlu bangun sinergitas”, kata dia.

 

Ia menjelaskan, Tahapan Pemilu sudah mulai 14 Juni 2022 atau 20 bulan sebelum hari pemungutan suara, 14 februari 2024 mendatang”, jelas dia.

Kegiatan lainnya yang sudah dilakukan yakni pemutakhiran data Pemilih.

 

“Kami sudah pemutahiran data Pemilih kita sebanyak 262. 849 jiwa di 24 kecamatan 177desa kelurahan. 176 ribu TPS tambah 1 TPS khusus di St. Michael desa Penfui timur. Ini untuk melayani Pemilih yang ber-KTP luar kabupaten dan provinsi. Juga dari kecamatan lain yang tempuh pendidikan di sana. Terfokus. Syaratnya harus ada yang bertanggungjawab tehadap TPS itu”, urainya.

 

Ia menambahkan, ada cukup banyak Pemilih yang tidak punya E-KTP sebanyak 16.492. “Kami sudah koordinasi dengan Dispenduk. Agar mereka bisa mengikuti Pemilu karena KTP sebagai syarat”, tegas Lomi Rihi.

 

Lebih jauh ia menjdlaskan, sejak pendaftran sampai penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) terdapat 593 calon terdiri dari 393 laki-laki 200 Calon Perempuan di 4 daerah pemilihan.

 

“Dan saat ini kami sudah siap memasuki masa kampanye. 25 hari setelah DCT. 28 Nop awal kampanye. 15 hari setelah penetapan Capres-Cawapres. Kami sdh lakukan berbagai hal dengan parpol”, ujar Ely.

 

Ia menambahkan, dalam kampanye ada larangan yang perlu ditaati.

 

“Dalam sosialisasi dengan parpol, pemasangan APK di pohon, tempat ibadah tidak boleh. Dilarang melibatkan TNI POLRI, ASN. Badan Kehakiman, Pejabat BUMN BUMD.
Pertemuan terbatas tatap muka tidak ada penentuan namun harus dilaporkan. Kita hanya atur zona rapat umum”, tegas dia.

Lantas bagaimana dengan logistic Pemilu pak Ketua ? “Logistic pemilu sampai saat ini kami sudah terima kotak suara bilik suara, tinta dan segel”, kata dia.

 

Mengenai pelaporan dana kampanye ia mengatakan, KPU memakai aplikasi Sikadeka yang teraviliasi dengan Bawaslu KPK, Kepolisian, sehingga tidak dana kampanye yang tidak bisa diakses.

 

Ditanya sudah sampai di mana sosialisasi dilakukan Ely mengatakan, semua pihak termasuk pemilih Pemula.

 

“Kami sudah sosialisasi kepada Pemilih Pemula di 24 SMA, SMK. Sekitar 12 ribuan Peserta. Selain itu kami sudah sosialisasu di pasar. Pasar Baun, Lili, Oesao”, pungkasnya. (Sintus).

  • Bagikan