Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Pendeta Rio: HIV Sedang Mengancam Kota Kupang

Foto bersama sebelum Natal bersama Pendamping, WPA dan KPAD KOTA di Grand Mutiara berlangsung

Minggu, 30 Desember 2018
Laporan: yasintus fahik

Foto bersama sebelum Natal bersama Pendamping, WPA dan KPAD KOTA di Grand Mutiara berlangsung

Kupang, flobamora-spot.com – Angka HIV dan AIDS di kota Kupang posisi September 2018 menduduki 1 376 kasus. Angka ini kemungkinan sudah berubah namun belum ada data terbaru yang dirilis Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Kupang. Kasus HIV ibarat gunung es dimana yang kelihatan di permukaan kecil tetapi di bawahnya ada bongkahan besar.
“Jika masyarakat tidak diberi pengertian maka dalam 5-10 tahun akan datang HIV mengancam Kota Kupang”, kata Pendeta Rio Fanggidae dalam khotbahnya pada Natal bersama KPAD Kota Kupang dan provinsi, WPA, Pendamping dan ODHA di Restoran Grand Mutiara Sabtu (29/12).
Semua pihak harus mengambil bagian dalam memerangi fenomena gunung es ini. “Dan Natal bersama ini mengedepankan dua konsep yakni merangkul dan menyayangi. Merangkul dan menyayangi merupakan tindakan yang revolusioner sebab konsep berpikir masyarakat, orang terinveksi HIV itu secara Theologis dianggap sebagai orang berdosa. Lalu saya bertanya apakah anak-anak kecil yang terkena HIV itu orang berdosa ? Orang yang terinveksi karena jarum suntik karena transfusi darah atau lewat air susu ibu itu dia buat dosa apa ? Karena itu saya minta berhentilah bicara tentang hubungan antara dosa dan HIV karena kita tidak dalam posisi menentukan dosa seseorang. Dosa itu urusan Tuhan”, tegasnya.
Ia mengajak hadirin untuk merangkul Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA).
“Mereka Perlu Ditolong, Mereka saudara kita”, katanya.


Sekretaris Sinode GMIT pendeta Yusuf Nakmofa mengatakan, Allah datang untuk menjangkau mereka yang jauh dari Tuhan.
“Natal malam ini mau menegaskan bahwa ODHA adalah bagian dari gereja. Kalo selama ini kami kurang perhatian maka malam ini kami minta jangan jauh dari gereja.. Kami ingin menyapa mereka yang selama ini mengasingkan diri dari persekutuan gereja. Kami buka diri untuk menjadi bagian dari kerja kemanusiaan ini. Kami tidak mampu merangkul tapi punya teman-teman yang bisa melakukan itu”, uranya.
Mengenai penutupan lokalisasi ia menyatakan tetap membuka diri untuk menerima para mantan PS ke dalam pangkuan gereja.
“Anda sebagai warga gereja”, kata dia.
Pastor Longginus Bone, Pr dalam pesan Natal mengatakan Tuhan datang untuk semua tanpa pandang dia orang miskin atau orang kaya.
“Itulah Natal. Natal itu solider. Sayangi mereka yang tidak dipedulikan. Gereja salut kepada para pendamping. Marilah kita jadi seorang ibu yang dapat merangkul mereka yang terpinggirkan sesuai tema rangkullah dan sayangilah ODHA karena mereka bagian dari keluarga kita’, papar dia.
“Mari kerjasama perhatikan sesama kita bukan hanya dengan doa tapi dengan kerja nyata”, pungkasnya.

KPAD Kota Kupang dan WPA berduka.

Di tengah suasana gembira perayaan Natal bersama para ODHA duka mendalam tiba – tiba datang menerpa para hadirin. Sekretaris KPAD Kota Kupang Drs. Steven Manafe kena serangan jantung. Dalam hitungan wartawan Media ini sejak Almarhum menghadapi serangan jantung sampai kematiannya hanya dalam tempo 10 menit. flobamora-spot.com ikut mengevakuasi almarhum dari lantai II Restoran Grand Mutiara belum sampai menuruni anak tangga menuju ke luar restoran Steven sudah tak bernyawa. Perjalanan almarhum bersama Ambulance Brigade Kupang Sehat ke RSUD Siloam hanya untuk memastikan kematiannya secara Medis.
“Pak Stev sudah “pergi”, demikian informasi dari Sri Wahyuningsih Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Kupang yang membawa almarhum ke RSUD Siloam kepada Siti Haznah Pengelola Program KPAD Kota Kupang.
Seketika itu informasi langsung menyebar ke seluruh anggota WPA dan pendamping serta ODHA yang hadir di Grand Mutiara.
Dalam hitungan menit Halaman RSUD Siloam sudah dipenuhi para pejuang kemanusiaan itu. Mereka merasakan duka mendalam atas kepergian sang perangkul.
Musibah ini seperti mimpi. Selamat jalan Bapak Stev. Kami akan terus bekerja memberantas dan mencegah penyebaran HIV.

  • Bagikan