Tidak Ada Diskusi Dalam Rencana Penutupan Lokalisasi Prostitusi

  • Bagikan

Rabu, 31 Oktober 2018
Laporan: yasintus fahik
Kupang, flobamora-spot.com – Pemerintah Republik Indonesia dari Pusat hingga Daerah dipastikan menutup lokalisasi Proatitusi di seluruh Indonesia. Tak terkexuali Pemerintah Kota Kupang.
“Tidak ada tawar menawar soal rencana penutupan lokalisasi Prostitusi di Kota Kupang. Tidak ada diskusi untuk tutup atau tidak. Yang dicari adalah solusi untuk mereka”, tegas Riwu Kore.
Mantan anggota DPR RI itu menamabhakan, meski harus ditutup namun Pemerintah harus mendengar aspirasi mereka.
“Misalnya begini. Bapak saya mau pulang. Pulangnya di mana penerintah akan memfasilitasi. Atau mau tinggal di Kota Kupang dan usaha apa mereka dilatih ketrampilan tertentu”, katanya.
Menurut dia, Seluruh lokalisasi esek-esek akan ditutup, tidak hanya Lokalisasi Karang Dempel seperti diributkan pengelola KD dalam sosialisasi perdana awal Oktober 2018.
“Judulnya tidak hanya KD tapi ada hotel Citra dan seluruh spot yang terindikasi terjadi praktek prostitusi”, jelasnya.
Ketika disinggung mengenai isu agama yang dihembus di lokalisasi KD ia mengatakan tidak ada isu agama dalam rencana penutupan lokalisasi Prostitusi.
“Tidak ada isu agama. Penutupan lokalisasi prostitusi atas perintah pemerintah pusat. Ada suratnya. Masih ada 44 lokalisasi di seluruh Indonesia yang belum tutup termasuk Kota Kupang”, uranya.
Sosialisasi masih berlanjut dalam dua bulan terakhir sebelum Satuan Polisi Pamong Praja dan TNI – POLRI bergerak menutup seluruh lokalisasi prostitusi 1 Januari 2019.
“Kita masih lanjutkan sosialisasi untuk membangun kesadaran para Pekerja Seks”, pungkasnya.

  • Bagikan