Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Fransiskus Roberto Diogo: Infrastruktur Menuju Obyek Wisata Harus Dibenahi

Bupati dan Wakil Bupati Sikka saat dilantik gubernur NTT

Kamis, 20 September 2018
Laporan: yasintus fahik

Bupati dan Wakil Bupati Sikka saat dilantik gubernur NTT

Kupang, flobamora-spot.com – Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo atau biasa disapa Roby Idong dan Wakil Bupati Romanus Woga hari ini resmi dilantik oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat atas nama Presiden RI di aula Fernandez Gedung Sasando.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sikka telah menetapkan pasangan ini menang dengan perolehan 63.039 suara atau 40,10 persen dari total suara sah yang masuk.

Paket Independen dalam Pilkada Sikka ini mengungguli dua pasangan calon lainnya yaitu Alex Longginus – Fransiskus Stefanus Say yang meraih 49.690 suara dan pasangan Yosef Ansar Rera – Rafael Raga yang meraih 44.476 suara.
Bupati Sikka Roby Idong ketika ditemui Media ini di Kupang Kamis (20/9/2018) menegaskan ia dan Wakilnya ingin bangun untuk 50 tahun ke depan.
“Khusus infrastrutur menuju obyek wisata harus dibenahi. Kita tidak ada uang, pinjam. Amerika Serikat merupakan negara yang banyak utang tetapi menjadi negara super power”, katanya.

Sarana perhubungan seperti Bandar Udara kata dia, harus diperhatikan. “Bandara kita akan diperlebar. Saya senagng pak Gubernur mau buka jalur selatan Dilli, Australia, New Sealand bahkan mau ke jepang. Saya sangat dukung itu”, ujar Roby Idong.
Ia menegaskan, khusus Teluk Maumere akan ditata dengan baik dan memperkuat promosi sehingga dikenal dan dikunjungi. “Pintu masuk dan keluar flores harus melalui Maumere. Maumere sebenarnya terdepan dalam hal Pariwisata tapi saya tidak tau pendahulu kami bagaimana ya. Sekarang Ende dan Labuan Bajo lebih terkenal. Penerbangan Flores selalu Lewat Ende dan Labuan Bajo. Kami mau kembalikan itu”, tegasnya.
Wakil Bupati Romanus Woga mengatakan, pihaknya akan serius menangani rabies karena penyakit ini telah menyebabkan wisatawan baik dalam maupun luar negri takut datang ke Maumere.
“Puluhan tahun lalu Malaria menjadi momok bagi wisatawan. Sekarang Rabies. Kami serius tangani itu”, kata Woga.

  • Bagikan