Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Klinik King Care Buka Pos Pelayanan Kesehatan di Pasar-Pasar

Jumat, 7 September 2018
Laporan: yasintus fahik

Kupang, flibamoraspot.com – Klinik King Care, Klinik Home Care pertama dan legal di Kota Kupang khususnya dan NTT umumnya terus berinovasi. Klinik yang dirintis oleh dr. Yoseph E. Gonang (dr. Eky Gonang) dan Petrus Laba, SST ini melakukan sejumlah terobosan kreatif dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat.
Beberapa waktu lalu, dalam rangka merayakan HUT ke-73 RI, klinik ini bersinergi bersama Komunitas Wartawan Sehati Sesuara dengan agenda pemeriksaan kesehatan secara gratis. Kali ini, klinik yang melayani pasien secara langsung di rumah atau di tempat kerja pasien ini menghadirkan pelayanan kesehatan di semua pasar di Kota Kupang.
Layanan kesehatan yang dihadirkan oleh Klinik King Care di semua pasar di Kota Kupang ialah layanan Pos Tensi. Melalui Pos Tensi ini, seluruh masyarakat yang berada di pasar, baik penjual maupun pembeli dapat melakukan pemeriksaan kesehatan sederhana, seperti timbang berat badan dan pemeriksaan tekanan darah (tensi darah) secara gratis. Selain itu, masyarakat juga dapat langsung melakukan konsultasi kesehatan secara gratis dengan parta tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat, dan bidan di klinik ini.
“Pos tensi ini merupakan sebuah bentuk kepedulian akan kesehatan masyarakat dari Klinik King Care sebagai klinik yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung di rumah atau tempat kerja pasien. Ini adalah upaya tulus Klinik King Care untuk menjadi lebih dekat dengan masyarakat Kota Kupang,” terang dokter Eky Gonang di sela-sela kegiatan Pos Tensi di Pasar Oeba, Jumat (07/09/18).


Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan tensi merupakan hal yang sangat penting, pasalnya ada banyak penyakit yang dapat timbul akibat tekanan darah tinggi (hipertensi).
“Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan bahwa jumlah orang yang menderita tekanan darah tinggi selalu bertambah setiap tahunnya. Pertambahannya bahkan diperkirakan melonjak mencapai angka 29 persen pada tahun 2025,” jelas dr. Eky.
“Tekanan darah tinggi ini sering disebut sebagai the silent killer atau pembunuh diam-diam. Ini disebabkan karena tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan penyakit kronis yang mengancam nyawa, seperti serangan jantung,” lanjutnya.
Maka dari itu, Klinik King Care giat melakukan upaya preventif bagi masyarakat Kota Kupang, khususnya terhadap akibat buruk dari hypertensi.
“Dengan adanya pola pemantauan yang baik, maka penderita hypertensi dapat menerapkan pola hidup sehat, olahraga, diet, sehingga hypertensi dapat terkontrol,” ujar Direktur Klinik King Care ini.


Senada dengan dr. Eky, Wakil Direktur Klinik King Care, Petrus Laba menjelaskan bahwa kegiatan Pos Tensi tersebut merupakan sebuah bentuk kepedulian Klinik King Care terhadap kesehatan masyarakat Kota Kupang.
“Masyarakat yang berada di pasar, khususnya para pedagang sering terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Sehingga acap kali sisi kesehatan mereka diabaikan,” tutur perawat yang akrab disapa Pet ini.
Dari persoalan ini, lanjutnya, Klinik King Care berkomitmen untuk bekerja sama dengan pengelola pasar di Kota Kupang agar setiap hari Jumat, Klinik King Care diijinkan membuat Pos tensi di pasar-pasar yang ada. Tujuannya tentu saja untuk melayani masyarakat, baik itu penjual maupun pembeli yang ingin memeriksakan kesehatannya, juga bagi yang ingin berkonsultasi langsung dengan tenaga kesehatan.
“Dengan demikian, harapannya ialah bahwa setiap orang, dalam kesibukannya pun dia bisa memperoleh layanan kesehatan tanpa menggangu rutinitasnya,” sambung Petrus.
Dirinya juga menjelaskan bahwa Klinik King Care memilih memberikan layanan pengukuran tekanan darah. “Pada 2013, NTT merupakan salah satu provinsi dengan tingkat serangan jantung paling tinggi di Indonesia. Salah satu hal yang menjadi faktor penyebab kondisi tersebut ialah tingginya tekanan darah seseorang,” jelasnya.


Melalui kegiatan tensi gratis dan edukasi kesehatan, sambung Petrus, diharapkan semua orang yang dilayani bisa mengetahui kondisi kesehatannya. Lebih dari itu, diharapkan agar semua yang dilayani dapat memahami dan bisa mengelola kesehatnya dengan baik.
“Kami berjanji bahwa ke depan akan ada banyak model pelayanan lain yang akan kami hadirkan untuk masyarakat sesuai dengan moto kami: jadilah kasih yang nyata dalam pelayanan,” tutup pria asal Lembata ini. (*)

  • Bagikan