Ayunan langkah dua sejoli itu di atas jembatan kayu, kadang terhenti sekadar menikmati keindahan mangrove (Bakau – Red)
Dahan mangrove saling melilit, seakan berpelukan menyaksikan kemesraan di antara pasangan yang baru saja menikah itu. Irama romantisme nan syahdu disenandungkan burung gereja yang bertengger di dahan mangrove. Sungguh eksotis.
Rupanya, kedua “bule” (Wisatawan Asing) itu juga tidak ingin melewatkan setiap keindahan di hutan mangrove.
Secara bergantian mereka mengabadikan moment tersebut dengan kamera digital yang dibawa.
Jembatan kayu sepanjang 200an meter itu disusuri, bahkan mereka sempat berlama – lama di sebuah lopo berbentuk perahu.
Nampak sekelompok remaja berusaha mendekati “bule” tersebut. Berbekal bahasa inggris seadanya mereka akhirnya bisa bergambar bersama Carlos dan Laura.
Dalam perjalan pulang, metrobuananews.com sempat berbincang dengan Carlos dan Laura.
Carlos mengaku keindahan hutan mangrove Oesapa cukup menghipnotis Ia dan Istrinya.
“Tempat ini sangat bagus, orang – orangnya juga ramah dan selalu tersenyum”, ungkap Carlos diamini Laura.
Pria yang tidak bisa berbahasa Indonesia itu mengatakan Dia dan istrinya baru 2 hari berada di Kupang dan akan segera kembali ke negaranya. Sebelumnya mereka sudah 3 minggu berada di Bali.
“Kami juga sudah mengunjungi Gua Kristal, tempatnya bagus tapi tempat ini eksotis. Kami suka tempat ini”, ujarnya.
Laura berjanji akan kembali mengunjungi Ecowisata Mangrove jika berkunjung lagi ke indonesia.
“Kami suka tempat ini, kami akan kembali”, ujar Laura. (MBN01)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.