Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Target PBB Tahun 2030 Tidak Ada Kekerasan di Dunia

Rabu, 4 Juli 2018

Laporan : Yasintus Fahik
Kupang, flobamora-spot.com – Sejak tanggal 4 – 8 Juli 2018 Badan Pengurus PAR GMIT menggelar Pesta Iman Anak dan Remaja – PIAR ke-5 di Kota Kupang. Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Profesor Yohana Yambise dalam sambutannya ketika membuka kegiatan tersebut di Halaman depan Gereja Alfa Omega Labat kelurahan Bakunase II pada hari Rabu 4 Juli 2018 menegaskan, tahun 2030 tidak ada kekerasan di dunia sebagaimana target Perserikatan bangsa-bangsa.
“Yang membuat Undang-Undang adalah kami dari Kementrian PPPA untuk melindungi anak-anak. Di Negara-negara maju sudah tidak ada lagi kekerasan terhadap anak. Target PBB tahun 2030 tidak ada lagi kekerasan terhadap anak-anak”, tegas Mentri asal Papua ini.
Yohana menjelaskan, sudah ada Undang-Undang yang melindungi Perempuan dan Anak yang dibuat Kementrian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak. Menurut dia, Undang-Undang Terakhir cukup tegas memberikan sanksi kepada pelaku kekerasan seksual terhadap anak.
“Dengar baik-baik Undang-Undang Nomor 17 tahun 2016 barang siap melakukan kekerasan anak dan menimbulkan kematian, cacat atau terkena penyakit berbahaya maka akan dikenakan sanksi tembak mati, Hukuman seumur hidup, kebiri dan hukuman pasang chips dan pemasangan identitas sehingga diketahui public”, tegasnya.

Ketua Sinode GMIT Pendeta Mery Kolimon mengatakan, PIAR kali ini lebih mengedepankan Kompetensi dari pada Kompetisi, untuk memberi ruang kepada anak-anak mengembangkan talentanya.
“Berbagai kelas disiapkan kepada anak-anak untuk mengembangkan minat dan talenta mereka juga ada jelajah alam supaya dibangun sikap menghargai alam sebagai ciptaan Tuhan”, ujarnya.
Ia menambahkan, Kegiatan Pekan Iman Anak dan Remaja diisi dengan kunjungan anak-anak ke berbagai gereja lintas agama.
“Melalui kegiatan ini anak-anak belajar mengetahui realitas kemajemukan bangsa agar dapat belajar hidup bersama dengan saudara-saudara gereja dan agama lain sebagai bentukan perwujudan Iman mereka”, urai Kolimon.
Walikota Kupang dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten I Sekda Kota Kupang Yosep Rera beka mengingatkan, Pembinaan karakter anak sangat penting dan perlu dilakukan sejak dini, salah satu bentuknya adalah melalui Pelaksanaan PIAR.
“Pembentukan karakter anak benar-benar sangat penting dilakukan sejak dini sebelum anak terjun ke tengah masyarakat”, kata Rera Beka.
Ketua Panitia Pekan Iman Anak dan Remaja ke-5 Dumul Djami melaporkan peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut sebanayk 56 tim dari Seluruh NTT, Surabaya dan Batam.

  • Bagikan