Senin, 07 Mei 2018
Laporan : Ellena Christine
Kupang, flobamora-spot.com – Perkonomian Nusa Tenggara Timur Berdasarkan besaran produk Domestik Ragional Bruto – PDRB atas dasar harga berlaku triwulan I 2018 mencapai 23,07 triliun atas dasar harga konstan 2010 mencapai 15,51 triliun.
“Ekonomi NTT triwulan I tahun 2018 tumbuh sebesar 5,19 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017”, Demikian Kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi NTT Maritje Patiwaellapia kepada sejumlah Media di Kupang Senin 7 Mei 2018 di Aula Kantor itu.
Ia menjelaskan, Dari sisi lapangan usaha , pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh komponen penngeluaran konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga – LNPRT yg bertumbuh sebesar 19,77 persen.
Ia menambahkan, Ekonomi NTT triwulan I 2018 mengalami kontraksi sebesar -5,11 persen dibandingkan dengan triwulan IV 2017.
“Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,58 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yg melayani rumah tangga –LNPRT sebesar 1,05 persen”, ujarnya lagi. Menurut dia, Struktur ekonomi NTT pada triwulan I tahun 2018 masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian , kehutanan dan perikanan dengan kontribusi sebesar 28,87 persen. Sedangkan konsumsi rumah tangga sebesar 73,37 persen.
“Ada beberapa Peristiwa yang memberikan andil pada pertumbuhan ekonomi NTT antara lain, Kondisi perekonomian global triwulan 1 2018 yang menjadi Momentum pemulihan ekonomi global terus berlanjut, pertumbuhan ekonomi global setelah tahun 2017 mencatat pertumbuhan 3,8%, lebih baik dari 2016 sebesar 3,2%, sehinggaTahun 2018 diperkirakan tetap menguat”, katanya.
Ia menambahkan, Peningkatan perdagangan dunia yang didukung oleh membaiknya investasi dan masih kuatnya permintaan domestik di negara maju maupun negara berkembang. Peningkatan sektor energi yang cukup tinggi serta peningkatan harga komoditas dunia yang terjadi di komoditas pertanian, kayu, logam dan logam berharga.
“Pada Kondisi Perekonomian Nasional IHSG melemah dibanding triwulan sebelumnya -4,06% , namun menguat dibanding triwulan yang sama tahun 2017 sebesar 11,48%. Indeks riil penjualan eceran melemah dibanding Q1/2017 dan Q4 2017 (q-to-q:-2,78%, y-on-y : 0,44%)”, jelasnya.
Pada Kondisi perekonomian Regional, Triwulan I beberapa kabupaten sudah mulai panen tanaman pangan (padi dan jagung di Manggarai Raya, Sumba , Ngada, Rote, TTS, TTU, Belu, Malaka, dan Alor). Harga produk tanaman hortikulura mengalami lonjakan baik dari petani lokal maupun dari luar. Nilai ekspor perikanan provinsi NTT pada bulan Januari mengalami peningkatan. NTT juga mulai melakukan ekspor perdana cumi untuk memenuhi permintaan dari china pada bulan februari 2018.
“Faktor lainnya adalah Lama menginap para tamu mancanegara di provinsi NTT meningkat rata-rata 3,03 hari jumlah wisatawan domestik yng tercatat mencapai 16.853 orang, sementara tamu mancanegara sebanyak 1.009 orang, Produksi rumput laut NTT memberikan peningkatan hasil yang lebih besar dibanding tahun sebelumnya”, pungkasnya
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.